Senin, 07 Desember 2009

Canda Tawa Kaum Kumuh Ibukota

Seorang bocah dekil lugu dan kusam sedang berlari-larian mengejar layangan yang putus di pinggiran rel kereta api ibukota,Nampak keceriaan terpancar dari raut wajahnya itu,padahal rumah gubuk yang ditempatinya baru saja digusur ,tak ada beban terpancar di wajahnya,dan tak ada penyesalan yang berarti dalam dirinya.

Nampaknya ia selalu menjalani hari-harinya dengan canda dan tawa,bahkan terkadang ia rela mengamen di jalan untuk mendapatkan sedikit uang perak ,ia tak pernah sedikit pun menyalahkan nasib yang membuatnya terlahir menjadi kaum miskin ,dia hanya selalu berfikir bagaimana caranya supaya hari ini dan esok ia bisa makan dengan keluarga-keluarga nya itu.

Dia seorang bocah kecil yang ceria, selalu bergelut dengan kerasnya dunia,selalu melawan waktu demi sebuah impian yang berarti di dalam dirinya,walau terkadang ia merelakan waktu bermainnya untuk mencari sesuap nasi,bahkan dia pun selalu berharap dan berdoa kepada Tuhan supaya ia bisa menjadi yang lebih baik dari hidupnya yang sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar