Disudut seberang jalan sana terlihat seorang Dewi Malam dengan make up nya yang tebal serta rayu dan canda yang menggoda kepada setiap orang yang melintas melewati hadapannya.Berpisah dari keramaian ibukota, ditemani oleh nyamuk-nyamuk nakal serta selimut debu-debu jalanan yang semakin melekat membaluti sekujur tubuh indahnya itu,Nampak jelas kecemasan terpancar dalam raut wajahnya di saat orang yang diharapkannya datang,namun,tak kunjung datang juga.
Seutas doa pun dia ucapkan kepada Tuhan,agar Ia memberikan sedikit rejeki nya untuk malam ini dan untuk kelangsungan hidupnya serta anaknya yang masih kecil itu,dia pun sempet berucap “Apa Esok Hari Anakku Masih Bisa Menelan Nikmatnya Sebutir Nasi”,bahkan dia sempat ragu ketika dia berdoa kepada Tuhan apakah aku yang hina ini masih layak meminta kepada mu Tuhan?Sebab di dalam diriku hanya ada ribuan dosa yang menumpuk
Sepanjang malam ia selalu berdoa agar Tuhan memberi sedikit rejekinya untuk dia.Angin malam semakin kencang berhembus,nampak dia melekukkan tubuhnya,sebab angin yang berhembus semakin kencang dan merasuk ke dalam tubuh sang Dewi Malam itu,dan dia pun merasa kedinginan karena pakaian yang dia gunakan sangat lah tipis.Kini dia hanya bisa menunggu harapan yang tak kunjung pasti kapan datangnya,dan berharap semoga anaknya esok bisa mendapatkan sesuap nasi dari hasil keringat hina ibunya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar